Baca, Film Heboh Saat Ini : Innocence Of Moslem
Film kontroversial “Innocence Of Muslims”
saat ini mungkin menjadi film yang paling banyak diperbincangkan di
seluruh dunia. Selain isinya yang menyinggung SARA, yakni pelecehan
terhadap sosok Nabi Muhammad Saww, juga film ini disebut-sebut sebagai
pemicu utama dari peristiwa “berdarah” di Libya yang menewaskan 4
diplomat Amerika Serikat (AS), yang salah satunya adalah Dubes AS untuk
Libya, Christhoper Stevens.
Film
berdurasi sekitar dua jam ini dibuka oleh adegan seorang wanita yang
dikejar-kejar oleh sekelompok orang yang bersenjata. Wanita itu kemudian
dilindungi oleh seseorang yang menceritakan “mengapa muslim bisa
sekejam itu”. Setelah itu, isi film yang disutradarai oleh sosok anonim
Sam Bacile, yang diduga seorang Yahudi penganut agama Kristen Koptik,
menceritakan latar belakang sosok Nabi Muhammad Saww.
Kekurangajaran
film ini, alih-alih “flash back” ke belakang, pada masa Nabi Saww,
yang didukung oleh fakta sejarah, film ini justru menggambarkan sosok
Nabi yang menyimpang jauh dari “rel sejarah” yang dikenal oleh para
Sejarawan, baik muslim atau pun non muslim.
Nabi
Saww, pada film tersebut, digambarkan sebagai sosok yang sangat keji.
Beliau Saww dituduh sebagai sosok pria yang haus darah, penganut
pedofilia, -maaf- gila seks, dan seorang homo seksual. Bahkan film itu
dengan beraninya menggambarkan sosok Nabi Saww sedang berhubungan intim.
Sejatinya,
film yang mulai dibuat pada musim panas 2011 ini pernah dirilis di AS
pada bulan Juli lalu. Namun karena dirilis secara terbatas, maka tak
banyak yang mengetahui film “sampah” itu. Film ini mulai mengundang
polemik ketika didubbing dan “trailer”-nya mulai ditayangkan pada situs
“Youtube”, di awal pekan ini dan sempat ditayangkan di sebuah stasiun
televisi di Mesir.
Film
“Innocence Of Muslims” sendiri mulai menarik perhatian di dunia Arab
setelah ditulis oleh seorang blogger Kristen Koptik asal Mesir bernama
Morris Sadek. Morris sendiri adalah salah satu pendiri grup anti Islam
bernama National American Coptic Assembly. Saat ini, Morris tinggal di
California, Amerika Serikat, setelah kewarganegaraannya dicabur oleh
Mesir saat menyerukan agar Negaranya diserang.
Kontroversi
film ini tak berhenti di masalah pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saww
saja, melainkan merembet kepada fakta mengejutkan bahwa para pemeran
film, yang berjumlah sekitar 59 pemain dan 45 kru, mengaku tak tahu
menahu tentang film tersebut. Mereka merasa ditipu oleh sutradara yang
membesut film “Innocence Of Muslims”.
Cindy
Lee Garcia, misalnya, yang terlihat muncul sebentar dalam potongan
adegan dalam film itu, mengaku tahun lalu dipanggil ikut serta dalam
film itu. Sepengetahuannya, film itu berjudul “Desert Warrior” alias
“Ksatria Padang Pasir”, yang menceritakan karakter seorang bernama
“Master George”, dan bukan Muhammad.
Tak
pelak, Cindy meras ditipu mentah-mentah oleh sutradara film itu. Ia,
di beberapa media asing, mengaku tak tahu bahwa film yang dibintanginya
adalah film propaganda anti Islam. Apa boleh buat, nasi telah menjadi
bubur, adegan di mana Cindy dipaksa menyerahkan anak perempuannya ke
sosok bernama “Master George” sebenarnya ialah film yang melecehkan umat
Islam di seluruh dunia.
Cindy
memberikan bukti yaitu di menit ke 9:03, di mana Cindy ,dalam kisah
film itu, bertengkar dengan suaminya yang ingin memberikan anaknya
kepada seseorang (Ibunda Aisyah?). “Apakah Muhammad seorang penyiksa,”
ujar tokoh yang diperankan cindy pada dialog pasca produksi. Sebelumnya,
menurut Cindy, percakapan yang terjadi saat syuting ialah, “Apakah
tuanmu adalah penyiksa.”
Satu
lagi fakta yang masih tersembunyi adalah sosok Sam Bacile, sang
sutradara film. Menurut hasil investigasi Associated Press (AP) nama Sam
Bacile adalah nama samaran bagi sang sutradara. Ada dugaan bahwa nama
sebenarnya ialah Nakoula Basseley Nakoula, seorang penganut Kristen
Koptik, yang saat ini tinggal di California, AS. Namun Nakoula menolak
kalau dialah sang sutradara film kontroversi itu, walau ia mengakui
mengenal sosok Sam Bacile.
Terlepas
dari siapa sebenarnya sosok Sam Bacile, film yang disutradarainya kini
telah memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Tidak hanya umat
Islam, Presiden Barrack Obama, mantan Presiden Bill Clinton, bahkan
Vatikan-pun mengutuk isi film itu dan menganggapnya sebagai film
“sampah” yang memancing perseteruan baru antara Islam dan Barat, Kristen
-khususnya.
Lalu,
bagaimana umat Islam Indonesia menyikapinya?. Mengutip artikel Bambang
W Pranowo, pada saat hebohnya film “Fitna” yang berisi kurang lebih
sama dengan “Innocence Of Islam, bahwa sebaiknya kita bersikap seperti
Abdul Muthalib, yang tetap tenang -walau marah- ketika Ka’bah diserang
oleh pasukan Abraha dengan artileri gajah-nya. Walhasil, Tuhan
menghukumnya langsung hingga habis tak tersisa.
Siapapun
pembuat film itu adalah Abraha masa kini. Kita, sebagai yang
dilecehkan, harus bersikap tenang, walau kemarahan itu ada, dan tidak
boleh bersikap reaktif yang berlebihan, apalagi anarkis, yang akan
merusak tatanan bernegara dan menambah stigma negatif tentang Islam.